PAKPAK BHARAT, GAJAHTOBANEWS - Warga desa Prongil, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat gempar ketakutan dan meninggalkan rumahnya. Mereka lebih memilih menginap di ladang masing - masing dan hingga saat ini Rabu (21/07/2021) belum ada yang berani pulang kerumah mereka.
Jadi kronologisnya begini.
Salah satu Kepala Rumah Tangga Jikir Sinamo (52) pergi berobat ke puskesmas Tinada sebab setelah menerima vaksin beberapa hari yang lalu, Rabu (14/7) Jikir Sinamo dan keluarganya mengalami sakit flu dan batuk. Setelah diperiksa oleh pihak petugas Puskesmas dan menerima obat, Jikir Sinamo langsung kembali pulang dan menyuruh anaknya Yohana Putri Sinamo juga untuk berobat karena mengalami sakit yang sama.
Yohana Putri Sinamo pun langsung di periksa petugas puskesmas. Setelah pihak puskesmas mengetahui bahwa Yohana merupakan anak dari pasien sebelumnya Jikir Sinamo, maka petugas puskesmas langsung melakukan swab antigen dan hasilnya reaktif.
Tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi, petugas puskesmas menyuruh pulang kerumah dan memanggil ayahnya untuk dilakukan swab antigen tetapi ayahnya menolah malah pergi ke ladang. Anehnya, Yohana malah disuruh menjemput ayahnya bukan disuruh isolasi.
Sore harinya sekira pukul 17.00 WIB, rombongan puskesmas antara lain: Kapus Tinada, Camat Tinada, Babinsa dan Polmas mendatangi rumah Jikir Sinamo untuk melakukan swab antigen dan tetangganya.
Setelah dinyatakan reaktif, keluarga Jikir dan tetangganya di bawa ke Kantor Desa Prongil untuk dilakukan PCR namun mereka menolak untuk di bawa ke tempat isolasi. Akhirnya terjadi kesepakatan bersama agar besok harinyalah mereka di bawa ke tempat isolasi.
Kamis (15/7) sekitar pukul 09.00 WIB, warga Desa Prongil dikejutkan dengan kedatangan rombongan Polisi dan TNI yang cukup banyak bersama dengan Satgas secara dadakan untuk dilakukan Swab Antigen sehingga menimbulkan ketakutan bagi masyarakat.
Sejumlah warga mengaku bahwa mereka tidak tau dengan kedatangan satgas tersebut. Akibatnya, warga berlari dan meninggalkan rumahnya menuju ladang mereka masing-masing.
Hingga Sore, pihak Gugus Tugas hanya membawa 13 orang warga dari 18 warga yang terdaftar.
Kini Desa Prongil dalam status Zona Merah dan 14 warga yang reaktif telah di bawa ke tempat isolasi. Meski berstatus Zona Merah, tidak ada penjagaan yang ketat di pintu keluar masuk desa Prongil sehingga masih banyak warga yang keluar masuk desa Prongil seakan-akan tidak ada masalah. Saat dikonfirmasi kepada Sekda Pakpak Bharat Sahat Banurea melalui via whatsapp tapi tidak menjawab.
Ada apa sebenarnya dengan Satuan Gugus Tugas dan Puskesmas Tinada?
BERSAMBUNG..
(TIM/001)