TARABINTANG/HUMBAHAS (GTN) - Penduduk Kecamatan Tarabintang berpancaharian Tani. Bahkan hampir 95% bercocok tanam. Tentunya pupuk menjadi komoditi utama kebutuhan masyarakat.
Sebagai petani jagung khususnya, sangat merasa kecewa atas sulitnya menemukan pupuk untuk tanaman jagungnya. Beberapa tahun terakhir pupuk menjadi persoalan yang harus diselesaikan sistem penyediaannya.
Jagung yang direncanakan sebagai hasil yang swasembada tentu petani dan pemerintah harus seirama dalam proses pengembangannya. Sehingga rencana swasembada terlaksana sesuai harapan.
Salah satu petani dijumpai diperkebunannya oleh media S. Tumanggor mengungkapkan, mereka terpaksa menggunakan pupuk yang sebenarnya tidak tepat digunakan untuk pupuk jagung. "Dua kali sudah kami menggunakan pupuk dengan merk yang sama jenis urea, ternyata tidak ada perkembangan tanaman jagung. Tetapi sebab kelangkaan pupuk yang kami tidak harapkan terjadi di Kecamatan Tarabintang, dengan terpaksa kami harus pakai pupuk yang mereknya sama sekalipun tidak sesuai" tuturnya saat ditemui wartawan gajahtobanews.com (07/08/2021) di Desa Tarabintang Kecamatan Tarabintang Kabupaten Humbang Hasundutan.
Tumanggor menjelaskan kelanggakaan pupuk yang mereka alami mengakibatkan ketidaksesuaian hasil dan pengeluaran hasil pertanian mereka.
"Sebagai petani jagung tentunya kami sangat berharap, pemerintah memberi perhatian atas ketersediaan pupuk yang kami butuhkan. Memang, kami tidak punya daya untuk protes, namun tentu pemerintah lebih paham atas kebutuhan masyarakatnya," pungkasnya.
Selain itu, kata Tumanggor, penyuluh pertanian kami sangat butuhkan. Dari sisi tenaga tentu kami siap, namun dari sisi sistem pengelolaan pertanian khusus tanaman jagung kami butuh penyuluh sehingga dalam bercocok tanam jagung kami bisa mendapatkan untung", harap Tumanggor.
Tumanggor juga berharap, harga jagung agar alami peningkatan harga, setidaknya tidak terlalu murah dan harga yang stabil. "Jika kami hitung-hitung pengeluaran materi dan tenaga, kami merasa belum menikmati untung tentunya. Tapi karena tidak ada pencaharian selain jagung yang tetap laku, kami usahakan tetap bercocok tanam jagung," paparnya.
"Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan kami harapkan mampu mengakomodir pupuk sesuai kebutuhan para petani, agar penargetan swasembada jagung terlaksana dengan baik. Sehingga pendapatan petani dan pemerintah meningkat". Ungkapnya.
Tumanggor memaparkan, Pemerintah jangan mengabaikan kebutuhan petani jagung, karena sebenarnya jika persediaan penanaman jagung terpenuhi, akan menghasilkan hasil jagung lebih bersar," tutupnya. (I.T/L.N)