SAMOSIR (GTN) - Kondisi Danau Toba kian memprihatinkan. Danau vulkanis terbesar se-Asia Tenggara itu kini menjadi lokasi pembuangan limbah dan sekaligus lokasi keramba jaring apung. Kondisi Danau Toba diperkirakan akan makin memburuk jika aparat tak segera menindak para pelaku kejahatan lingkungan di danau itu.
Seorang Aktivis lingkungan Rismon Raja Mangatur Sirait menemukan beberapa penyebab pencemaran di Danau Terbesar itu. Melalui postingan akun Facebooknya @Rismon Raja Mangatur Sirait, Rismon mengutarakan faktor penyebab pencemaran lingkungan di Danau Toba. Berikut Postingannya.
"Mau buka-bukaan kenapa Danau Toba disinyalir tercemar dan rusak hingga susah mengembalikan kejayaannya setelah 30 Tahun?.
Jawabannya diduga karena ada Perusahaan ini:
1. PT Aqua Farm, PT JAPPA dan Keramba Massal pribadi (Khusus usaha Budidaya Ikan Nila)
2. PT ALGERINDO (Khusus Peternakan Babi di Tiga Runggu yang limbahnya langsung melalui sungai ke Danau Toba)
Dua point diatas agar langgeng, PT ALGERINDO membuat kerjasama dengan Tuan Takur/Raja Huta dan orang kaya,Birokrasi,Legislatif dari Danau Toba untuk dibuat menjadi mitra usaha contohnya:
a. Mitra menjadi Pengusaha transportasi untuk menyiapkan semua Kapal mengangkut ikan Panen dari Proyek ke darat.
b. Mitra menjadi Pengusaha transportasi untuk menyiapkan semua kapal untuk mengangkut pakan dari darat ke proyek.
c. Mitra menjadi Pengusaha menyiapkan semua Truck besar mengangkat Ikan yang menjadi transportasi dari Danau Toba ke pelabuhan Sialang Buah Kabupaten Serdang Bedagai(Gudang pengalengan Ikan Nila untuk ekspor) kemudian membawa bibit ikan kembali ke Danau Toba.
d. Mitra menjadi Pengusaha untuk menyiapkan semua Truck besar mentransfer Pakan ke Danau Toba dari Medan.
e. Mitra mendapat tambahan mainprofit goni bekas pakan 100.000 goni perbulan untuk dijadikan uang.
f. Mitra menjadi perpanjangan tangan mencari semua tenaga kerja khususnya preman kampung agar menanggungjawabi proyek biar aman dari gangguan siapapun.
g. Point 1 memberikan gratis minimal ikan Nila 10 kg bila ada masyarakat di sekitar perusahaan melakukan hajatan pesta pernikahan atau yang meninggal serta acara-acara kecil dan besar disekitar Perusahaan dan bahkan acara Natal masyarakat tiap Tahun, Perusahaan menjadi andalan untuk mendapat ikan Nila gratis dalam jumlah besar untuk konsumsi.
i. Point 2 memberikan 1 ekor gratis Babi yang sudah tidak berproduksi lagi bila masyarakat disekitar proyek melakukan hajatan Pesta pernikahan atau ada yang meninggal serta acara-acara kecil dan besar di sekitarannya.
Rismon Raja Mangatur Sirait menambahkan 2000 - 3000 orang karyawan di perusahan asing (yang menjadikan penduduk lokal sebagai mitra) dan pribadi itu sebenarnya tidak ada powernya (kekuatan). Semua karena Tuan Takur/Raja Huta dan yang punya uang dan hanya ingin memperkaya diri sendiri dan keluarga dari Danau Toba, dengan tidak memikirkan dan tidak perduli akan keberadaan Danau Toba sebagai Objek Wisata Dunia dan peninggalan leluhur Suku Batak.
Semoga kepedulian banyak pihak terkait keberlangsungan ekosistem di Danau Toba termasuk statement Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Danau Toba bberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa izin perusahaan yang merusak lingkungan bisa dicabut, akan membawa efek positif, bukan hanya bagi ekosistemnya, juga termasuk target pemerintah menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata prioritas dapat terwujud. (Ndss)
© 2018 Gajahtobanews.com. Member of : Diterbitkan oleh GAJAHTOBA PRESS